Langsung ke konten utama

Gelombang Pendatang Di Banyuwangi

GELOMBANG PENDATANG KE BANYUWANGI

1. Paska Perang Bayu, orang-orang Blambangan lebih memilih hidup di pedalaman untuk bertani disawah. Untuk mengisi kekosongan tenaga kerja akibat Perang Bayu, VOC pada tahun 1773 VOC mengeluarkan kebijakan setiap orang yang mau pindah ke Blambangan di beri hadiag 6 Golden. Pendatang mulai berdatangan 50 orang dari Surabaya, 285 Campuran pendatng. Total 335 orang.

2. Tahun 1774, 200 orang campuran pendatang 70 orang dari Surabaya, 40 orang Gresik, 20 Sidayu, 10 Lamongan, 60 Madura. total 400 orang. Untuk merampungkan pembangunan kota Banyuwangi total juga terus mendatangkan tenaga kerja dari luar Banyuwangi.

3. Tahun 1797 keadaan mulai stabil, di daerah perkebunan, Belanda terus menambah dan mempekerjakan tenaga upahan terutama dari para pendatang dari luar Blambangan baik laki dan wanita. Sehingga penduduk Blambangan makin meningkat dari sekitar 10.000 orang pada tahun 1800, menjadi sekitar 26.000 orang pada tahun 1848.
bersambung...
Penulis: mas aji wirabhumi
sc:banjoewangietempoedoeloe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad Blambangan

BABAD BLAMBANGAN             Babad Blambangan merupakan karya sastra klasik yang berasal dari daerah Blambangan. Daerah Blambangan merupakan negeri yang dikelilingi oleh laut.   Daerah ini di luar batas Gunung Bromo dan Lamajang. Babad merupakan kumpulan dari tulisan-tulisan bahasa kias yang bermuatan cerita-cerita sejarah. Babad Blambangan adalah karya sastra yang berisi data-data sejarah di sekitar Blambangan.             Babad Blambangan bukan merupakan satu karangan utuh namun kumpulan dari beberapa babad yang ditulis pada tahun yang berbeda-beda. Aksara yang dipakai untuk menulis babad adalah aksara Jawa, Bali, Pegon, dan Latin. Babad-babad yang menyusun Babad Blambangan adalah Babad Sembar, Babad Tawang Alun, Babad Mas Sepuh, Babad Bayu, dan Babad Notodiningratan. 1.        Babad Sembar Babad Sembar ditulis dalam bahasa Jawa d...

Logo Banyuwangi

LOGO KOTA BANYUWANGI(1800) Logo kota Banyuwangi pertama bergambar keris yang menancap di air, belum ada referensi arti lambang tersebut. menurut pandangan saya sendiri logo bisa diartikan bahwa memperebutkan kota Banyuwangi dengan Harta dan Nyawa. Dimana kita tahu Perang Bayu menghabiskan dana 8 ton Emas, dan banyak serdadu Belanda yang tewas. Logo kedua melambangkan Pedang dan Air yang diapit 2 singa. belum ada Referensi tentang arti lambang ini. Mungki dengan arti yang sama dengan logo ke-1. Yang tahu cantumkan di comment sc:banjoewangietempoedoeloe

Peta dan Sejarah Kota Blambangan Muncar

PETA KOTA BLAMBANGAN TAHUN 1726 DI SEKITAR MUNCAR Asal Usul Nama Muncar Muncar, merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kecamatan ini terletak di bagian timur Kabupaten Banyuwangi, kurang lebih 35 km dari jantung Kota Banyuwangi dan berbatasan dengan Selat Bali. terdapat 10 desa dalam Kecamatan ini dengan luas keseluruhan kurang lebih 8.509,9 ha. Kecamatan Muncar adalah sebuah Kecamatan sebagai Penghasil Ikan Laut terbesar di Kabupaten Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur. Selain itu di Kecamatan ini merupakan sentra penghasil semangka terutama di desa Tembokrejo dan Bangorejo. Namun sejak tahun 2010 kinerja dan hasil penangkapan ikan kawasan ini mengalami penurunan. Mengapa daerah penghasil ikan ini diberi nama Muncar? Apa yang melatarbelakangi terbentuknya nama tersebut? Berikut adalah beberapa pendapat mengenai asal mula terbentuknya nama Muncar. Menurut HR. Suparjo Denowo, penduduk asli Kecamatan Muncar, Dusun Muncar berasal da...